Pages

Subscribe:

Labels

Jaringan (4)

Minggu, 08 April 2012

Spanning Tree Protokol (STP)

Pengertian STP
Spanning Tree Protokol merupakan sebuah protokol yang berada di jaringan switch yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu sama lain agar dapat mendeteksi dan mengelola redundant link dalam jaringan. Ini adalah protokol anajemen link yang menyediakan redundansi sementara mencegah perulangan yang tidak iinginkan dalam jaringan. STP dapat menyediakan redundansi jalan dengan mendefinisikan sebuah tree yang membentang di semua switch dalam jaringan yang diperpanjang. Spanning Tree Protokol akan memaksa jalur data redundan ke standby state , sehingga jika salah satu segmen jaringan di STP tidak bisa diaksesatau jika terjadi perubahan biaya STP algoritma spanning tree akan mengkonfigurasi ulang spanning tree topologi dan membangun kembali link dengan mengaktifkan standby path.

Cara Kerja Spanning Tree
STP menggunakan 3 kriteria untuk meletakkan port pada status forwarding :
• STP memilih root switch. STP menempatkan semua port aktif pada root switchdalam status Forwarding.
• Semua switch non-root menentukan salah satu port-nya sebagai port yang memiliki ongkos (cost) paling kecil untuk mencapai root switch. Port tersebut yang kemudian disebut sebagai root port (RP) switch tersebut akan ditempatkan pada status forwarding oleh STP.
• Dalam satu segment Ethernet yang sama mungkin saja ter-attach lebih dari satu switch.
Diantara switch-switch tersebut, switch dengan cost paling sedikit untuk mencapai root switch disebut designated bridge, port milik designated bridge yang terhubung dengan segment tadi dinamakan designated port (DP). Designated port juga berada dalam status forwarding.
Semua port/interface selain port/interface diatas berada dalam status Blocking.

Pemilihan Root Switch
Switch-switch akan memilih root switch berdasarkan Bridge ID dalam BPDURoot switch adalah switchdenganBridge ID paling rendah. Kita ketahui bahwa 2-byte pertama dari switch digunakan untuk priority, karena itu switch dengan priority paling rendah akan terpilih menjadi root switch.
Namun kadangkala, ada beberapa switch yang memiliki nilai priority yang sama, untuk hal ini maka pemilihan root switch akan ditentukan berdasarkan 6-byte System ID berikutnya yang berbasis pada MAC address, karena itu switch dengan bagian MAC address paling rendah akan terpilih sebagai root switch.

Tujuan 

  • Supaya kita dapat memahami konsep kerja STP dan bagaimana cara kerjanya.
  • Agar dapat mengkonfigurasikan STP memakai sowftware  Cisco Packet Tracer.

Langkah Praktikum 

Praktikum kali ini kita akan mengkonfigurasikan STP pada Packet Tracer dengan simulasi jaringan seperti dibawah ini:



Buka aplikasi Cisco packet tracer, lalu pilih 4 devices (PC) dan 3 devices (Switch) dan hubungkan lah masing-masing devices tersebut dengan kabel yang sesuai seperti pada gambar di bawah ini:



Jika sudah sekarang kita dapt menyetting IP Address untuk masing-masing devices PC tadi. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


Selanjutnya mengkonfigurasi switch1, switch2 dan switch3. Klik lah 1 kali pada device switch lalu pilih CLI, nah di CLI ini kita ketikkan script di bawah ini:
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname S1
S1(config)#enable secret class
S1(config)#no ip domain-lookup
S1(config)#line console 0
S1(config-line)#password cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#line vty 0 15
S1(config-line)#password cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]

dapat kita lihat pada gambar di bawah ini:


 


Matikan / shutdown pada semua interface pada switch1, switch2 dan switch3. Ketikkan lagi script di bawah ini pada CLI juga:

Switch 1:
S1(config)#interface range fa0/1-24
S1(config-if-range)#shutdown
S1(config-if-range)#interface range gi0/1-2
S1(config-if-range)#shutdown
Switch 2:
S2(config)#interface range fa0/1-24
S2(config-if-range)#shutdown
S2(config-if-range)#interface range gi0/1-2
S2(config-if-range)#shutdown
Switch 3:
S3(config)#interface range fa0/1-24
S3(config-if-range)#shutdown
S3(config-if-range)#interface range gi0/1-2
S3(config-if-range)#shutdown

Bisa kita lihat contoh konfigurasi pada switch 1 pada gambar di bawah ini:




Mengubah mode pada switch1 dan switch2 menjadi mode access. Ketikkan juga script di bawah ini pada CLI:

S1(config)#interface fa0/3
S1(config-if)#switchport mode access
S1(config-if)#no shutdown



S2(config)#interface range fa0/6, fa0/11, fa0/18
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#no shutdown



Selanjutnya kita ubah mode pada switch1, switch2 dan switch3 menjadi mode trunk. Ketikkan script di bawah ini pada CLI:

Switch 1:
S1(config-if-range)#interface range fa0/1, fa0/2
S1(config-if-range)#switchport mode trunk
S1(config-if-range)#no shutdown
Switch 2:
S2(config-if-range)#interface range fa0/1, fa0/2
S2(config-if-range)#switchport mode trunk
S2(config-if-range)#no shutdown
Switch 3:
S3(config-if-range)#interface range fa0/1, fa0/2
S3(config-if-range)#switchport mode trunk
S3(config-if-range)#no shutdown
Dapat kita lihat contoh konfigurasinya pada gambar di bawah ini:



Sekarang kita konfigurasikan interface address pada semua switch. Ketikkan script di bawah ini pada CLI juga:
Switch 1:
S1(config)#interface vlan1
S1(config-if)#ip address 172.17.10.1 255.255.255.0
S1(config-if)#no shutdown
Switch 2:
S2(config)#interface vlan1
S2(config-if)#ip address 172.17.10.2 255.255.255.0
S2(config-if)#no shutdown
Switch 3:

S3(config)#interface vlan1
S3(config-if)#ip address 172.17.10.3 255.255.255.0
S3(config-if)#no shutdown



Untuk melihat spanning tree yang sudah kita buat tadi, ketikkan script di bawah ini pada CLI:
S1#show spanning-tree



S2#show spanning-tree



S3#show spanning-tree




Hasil

Untuk melihat hasilnya kita dapat melakukan pengiriman data melalui paket ICMP seperti berikut:
  • Klik Gambar Pesan yang berada disisi kanan aplikasi Packet Tracer, lalu klik PC yang ingin mengirim pesan tersebut. Setelah itu klik PC tujuan dikirimkannya pesan tersebut. Setelah itu klik Simulation dibelakang Realtime.

  • Lalu klik Edit Filters, hapus tanda centang pada Show All/None, lalu centang ICMP. Setelah itu Klik Auto Capture / Play.


  • Selanjutnya lihat disisi kanan bawah aplikasi Packet Tracer. Apabila di kotak tersebut ada tuliasan Successful, berarti Simulasi Jaringan VLAN yang tadi kita dibuat berjalan dengan baik.

Minggu, 11 Maret 2012

Wireshark - Network Analysis Tool

Latar Belakang

Wireshark merupakan salah satu network analysis tool, atau disebut juga dengan protocol analysis tool atau packet sniffer. Wireshark dapat digunakan untuk troubleshooting jaringan, analisis, pengembangan software dan protocol, serta untuk keperluan edukasi. Wireshark merupakan software gratis, sebelumnya, Wireshark dikenal dengan nama Ethereal. Packet sniffer sendiri diartikan sebagai sebuah program atau tool yang memiliki kemampuan untuk ‘mencegat’ dan melakukan pencatatan terhadap traffic data dalam jaringan. Selama terjadi aliran data dalam, packet sniffer dapat menangkap protocol data unit (PDU), melakukan dekoding serta melakukan analisis terhadap isi paket berdasarkan spesifikasi RFC atau spesifikasispesifikasi yang lain. Wireshark sebagai salah satu packet sniffer diprogram sedemikian rupa untuk mengenali berbagai macam protokol jaringan. Wireshark mampu menampilkan hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU.
Wireshark sebagai salah satu packet sniffer diprogram sedemikian rupa untuk mengenali berbagai macam protokol jaringan. Wireshark mampu menampilkan hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU.

Protokol UDP

Pada section ini dijelaskan tentang protokol UDP. Memperkuat pernyataan Tenembaum (2003), pada bagian lain blog ini yaitu protokol TCP bahwa layer transport terdapat 2 protokol utama yaitu protokol UDP (User Datagram Protocol) dan protokol TCP (Transmission Control Protokol). Protokol ini untuk mendukung konsep jaringan berbasis IP. Telah diketahui bahwa IP (internet protocol) sebagai protokol jaringan internet yang mengkomunikasikan dua titik jaringan serta secara spesifik semua aplikasi dan layanan terpengaruh port tetapi kondisi konsep jaringan IP tidak memberikan jaminan. Jaminan tersebut adalah jaminan bahwa data akan tersampaikan pada destination yang benar dan data tersampaikan dengan benar (Kurose dan Ross, 2000, section 1.3).
Berbeda dengan TCP, protokol UDP adalah protokol yang bersifat connectionless dalam mentransmisi data dan tidak mengenal dalam pengecekan terhadap error pengiriman data. Protokol UDP pada dasarnya hanya mengandung IP dengan tambahan header singkat. Protokol UDP tidak melakukan sebuah proses kontrol alur data, kontrol kesalahan ataupun pengiriman ulang terhadap kesalahan sehingga hanya menyediakan interface ke protokol IP. UDP sangat berguna sekali pada situasi client-server dan penjelasan UDP lebih detil dapat ditemui pada RFC 768. Comer (2003, section 25), UDP memiliki karaketeristik yaitu sebagai berikut:

  • End-to-end, UDP dapat mengidentifikasi proses yang berjalan dalam computer.
  • Connectionless, UDP memiliki paradigma Connectionless tanpa membuat koneksi sebelumnya dengan tanpa adanya control.
  • Message-oriented, mengirimkan dan menerima data secara segmen.
  • Best-effort, yang utama adalah pengiriman yang terbaik.
  • Arbitrary interaction, UDP dapat menerima dan mengirim dari banyak proses.
  • Operating system independent, berdiri sendiri dalam operating system

 Tujuan nya adalah
  •  Mendeskripsikan fungsi dari Wireshark sebagai salah satu network analysis tool.
  • Melakukan capture dengan Wireshark
 
Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
         
  • Notebook/PC
  • Network Anaysis Tool (Wireshark) 
  • Koneksi Internet
Langkah-langkah

Pada bagian ini akan diberikan bagaimana menggunakan Wireshark serta contoh melakukan capture PDU.
  • Jalankan Wireshark
  • Untuk melakukan capture dengan memilih pilihan yang tersedia, pilih menu Capture > Options.
  • Pada jendela Capture Option, pilihlah interface Ethernet yang akan dicapture. Bila telah dilakukan akan terdapat 3 buah highlight. Highlight paling atas menunjukkan pilihan untuk melakukan capture pada Promiscuous Mode. Jika pilihan ini diaktifkan, maka Wireshark akan melakukan capture terhadap paket-paket yang ditujukan untuk komputer ini dan paket-paket yang terdeteksi oleh NIC dari komputer-komputer dalam satu segmen jaringan. Highlight kedua menunjukkan pilihan-pilihan untuk mengatur tampilan atau informasi yang akan ditampilkan oleh Wireshark. Jika pilihan hide capture dialog info dinonaktifkan, ketika kita memulai capture, Wireshark akan menampilkan jendela tambahan yang memberikan statistik persentase protokol yang ter-capture. Highlight ketiga memberikan pilihan bahwa Wireshark akan menerjemahakan alamat jaringan dalam PDU menjadi nama. Mengaktifkan pilihan ini akan menambah PDU ekstra ke dalam data yang ter-capture. Jendela Wireshark terdiri atas tiga bagian, seperti ditunjukkan pada screenshot berikut:
 
  • Packet List Pane menampilkan ringkasan dari paket-paket yang tertangkap oleh Wireshark. Memilih salah satu paket yang tampil pada bagian ini akan memperlihatkan detail dari paket tersebut pada dua panel di bawahnya. Packet Detail Pane menampilkan detail dari paket yang dipiliha pada Packet List Pane. Packet Byte Pane menunjukkan isi data dari sebuah paket dalam heksadesimal serta menunjukkan detail dari field yang dipilih pada Packet Detail Pane. Untuk memulai proses capture, klik pada tombol Start.
  • Buka command prompt dengan cara klik Start > Run… > ketikkan cmd > klik OK. Lakukan ping ke komputer sebelah anda dengan mengetikkan perintah ping IPkomputerDiSebelahAnda.
  • Aktivitas ping tersebut akan terekam oleh Wireshark, simpan hasil capture dengan memilih menu File > Save As… pada Wireshark.
 Hasil
 
Dengan Wireshark sebagai salah satu packet sniffer diprogram sedemikian rupa untuk mengenali berbagai macam protokol jaringan. Wireshark mampu menampilkan hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU. Maka hasil enskapsulasi dan field secara akurat, tepat dan singkat dapat ditampilkan secara menyeluruh dan utuh. Dengan hasil yang sangat detail atau terperinci, memudahkan user dalam mengenali dan menganalisa sebuah protokol jaringan dan sebagainya.

 

Minggu, 04 Maret 2012

Membuat Kabel UTP LAN

Berikut ini saya postingkan cara-cara membuat kabel UTP cross dan straigh.. oke langsung saja ke alat dan bahan.

Alat dan Bahan

Kita persiapkan bahan-bahan dan alat yang kita perlukan.
  1. UTP Cable - Kabel yang akan kita gunakan untuk membuat kabel jaringan dengan jenis UTP (Unshielded Twistet Pair).
  2. Konektor RJ-45 – RJ merupakan singkatan dari (Registered Jack). Merupakan konektor yang akan dipasangkan pada unjung kabel. Untuk kabel jaringan menggunakan tipe RJ45.
  3. Crimping Tool - Alat yang kita gunakan untuk memasang kabel jaringan. Peralatan ini memiliki multi fungsi, diantaranya bisa memotong kabel, membuka bungkus kabel (jacket) dan menjepit kepala konektor
  4. Cable Tester – Digunakan untuk menguji hasil pemasangan kabel sudah benar atau belum. 
Sekarang ane jelasin tipe tipe kabel UTP

Tipe Cross

  • Tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang) 
     Warna tipe Cross 

     Ujung 1

  • oranye putih
  • oranye 
  • hijau putih
  • biru
  • biru putih
  • hijau
  • coklat putih
  • coklat 
     Ujung 2
  • hijau putih
  • hijau 
  • orange putih
  • biru
  • biru putih
  • orange
  • coklat putih
  • coklat
 Tipe Straigh

      Ujung 1

  • oranye putih
  • oranye 
  • hijau putih
  • biru
  • biru putih
  • hijau
  • coklat putih
  • coklat  
     Ujung 2

  • oranye putih
  • oranye 
  • hijau putih
  • biru
  • biru putih
  • hijau
  • coklat putih
  • coklat 
Pertama Persiapkan Alat alatnya..
  • kalau sudah ambil 2 buah konektor  
  • Potong kabel sesuai kebutuhan
  • DI ujung ujung kabel kupas bungkusnya menggunakan krimping sekitar 5cm
  • lalu rapikan kabel dan urutkan sesuai tipe kabel yg kuta inginkan.. 
  • setelah kedua ujung dirapikan pasang konektor rj45 di kedua ujung dengan cara konektor dibalik.
  • setelah terpasang, pastikan semua ujung kabel mentok di ujung konektor
  • setelah itu jepit kedua konektor menggunakan tang krimping
  • setelah itu tes kabel menggunakan tester..
  • setelah semua lampu menyala pada tester, berarti kabel dah berhasil..
Ulangi langkah langkah tersebut pada tipe kabel lainnya..
Done.....!

Kamis, 23 Februari 2012

Membuat jaringan sederhana

Mengkoneksikan 2 komputer atau lebih.

Penjelasan / Latar belakang
  1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah suatu kabel yang digunakan sebagai
    media penghubung antar computer dan peralatan jaringan (hub atau switch). Kabel UTP
    merupakan salah satu kabel yang paling popular saat yang di gunakan untuk membuat
    jaringan computer.
  2. RJ 45 adalah konektor kabel Ethernet yang biasa digunakan dalam topologi jaringan komputer LAN maupun jaringan komputer tipe lainnya.
  3.  Switch Hub berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN
  4. Tang Krimping adalah untuk menyambung kepala konektor ke kabel UTP/LAN
Dengan mengkoneksikan beberapa komputer ini kita dapat :
  1. Saling berbagi File Gambar ataupun Video
  2. Ping sesama komputer
  3. Sharing Internet (bila diperlukan dan tidak dibahas disini)

Alat dan bahan
  1. Tang Kriping
  2. Konektor
  3. Kabel UTP
  4. Switch Hub
  5. Laptop dan Listrik tentunya.. heheheh
Langkah Langkah :


KABEL UTP
  1. Buatlah kabel UTP Straigh (sesuai kebutuhan ) pasti semua sudah tau kan.. hehehe
  2. Colokkan semua kabel di Switch hub dan laptop
FIREWALL
  1. Setting firewall Start - Control panel - Windows Firewall - Turn Windows Firewall On or Of - Turn off windows firewall.


IP ADDRESS
  1. Setting IP - Start - control panel - Network and sharing center - Change adapter setting -Klik kanan Properties  pada Local Aren Network - Klik 2x pada Internet Protocol Version 4 - isi sebagai berikut :
   - Lakukan langkah tersebut pada komputernya.. dari range IP 192.168.1.2 - 192.168.1.x (x = sesuai  jumlah komputer )

Ping

  1. Langkah selanjutnya adalah mengetes koneksi komputer kita , buka start - ketik cmd - kalau sudah terbuka ketik lagi Ping 192.168.1.x (x disesuaikan dengan alamat komputer kita yang mau di ping ) kalau berhasil akan muncul tulisan seperti ini :
 
   - setelah ada tulisan seperti itu tandanya komputer kita sudah terkoneksi dengan komputer lainnya.

Sharing File, Gambar atau Video
  1.  Pertama pilih dulu file yang hendak kita sharing.. klik kanan pada file - pilih properties - Sharing - klik Advanced Sharing - centang pada Share this folder - Ok

Mengubah Workgroup
 
  1. Klik kanan pada My Computer - Properties - Advance System Setting - Computer Name - Change - WORKGROUP nya silahkan di ganti sesuai keinginan.. Computer name juga bisa anda ganti , tapi ingat karakternya ridak boleh sembarangan..
 
Sampai saat ini kita sudah selesai menyelesaikan tahap tahap penyetingan...
Untuk pengetesan kita sekarang buka My Computer ,  Klik bagian Network di kiri bawah.. nanti disitu ada Komputer komputer yang meng share file nya... ok... kalau ada pertanyaan isi aja form komentar dibawah..

Nb. Menggunakan Windows 7.

Rabu, 22 Februari 2012

SQUID PROXY DENGAN UBUNTU SERVER 11.04 32/64 BIT

Hidupkan PC Calon Proxy Server
Masukkan ‘CD Ubuntu Server’ Ke CDROM
Booting dari CDROM
Pilih language English, Enter
Pilih Install Ubuntu Server, Enter
Tekan enter pada ‘Choose Language’ English
Pilih United States
‘Detect Keyboard Layout Pilih ‘No’
Pada Ubuntu ‘Installer Main Menu’ pilih USA
Pada ‘Keyboard Layout’ Pilih USA
Pilih ‘Continue’ pada ‘Configure The Network’
Pilih ‘Configure Network Manually’
Isi IP Address dengan 192.168.11.11 pilih ‘Continue’, lalu tekan Enter
Netmask 255.255.255.0 pilih ‘Continue’, lalu Enter
Pada Gateway sudah terdapat angka ‘192.168.11.1’, biarkan saja terus Tab Pilih ‘Continue’
Pada Name Server Addresses sudah terdapat angka ‘192.168.11.1’ abaikan dan Tab pilih ‘Continue’, lalu enter
Hotsname diisi dengan : anjelanet (terserah anda) terus pilih continue enter
Domain Name: kosongkan saja, pilih ‘Continue’ dan tekan enter
Pada pilihan ‘Configure The Clock’ pilih ‘Select From Worldwide List’ terus cari Jakarta, lalu tekan Enter
Pada menu ‘Partition Disk’ pilih ‘Manually’
(Penulis menggunakan 2 Harddisk 250 GB & 500 GB 7200 RPM, RAM 2 GB PC6400, HDD 500 GB dipersiapkan untuk men-cache Video Streaming & MP3. Jika HDD & RAM anda berbeda sesuaikan dengan kebutuhan, Pola Partition Nomor 1 & 3 tutorial ini mohon tidak di ubah, cukup penyesuaian pada option RAM saja)
Selanjutnya Jika menggunakan Harddisk bekas pakai, Langkahnya kita hapus partisi yang ada terlebih dahulu. Pilih Directory Partition yang akan dihapus, tekan enter dan pilih Delete The Partition (ULANGI PERINTAH INI UNTUK SEMUA PARTISI YG TERSISA).
Jika telah selesai pilih ‘Guided Partitioning’, kemudian pilih ‘Manually’ arahkan pada FREE SPACE. (UNTUK HARDDISK KOSONG LANGSUNG KE LANGKAH INI).
1. Arahkan ke FREE SPACE HDD1 Pilih Create New Partition, Enter
- Besar Partition I adalah 256 MB, Jadikan sebesar itu. Pilih Continue, Enter (Usahakan untuk tidak merubah besaran Partisi Harddisk ini)
- Pilih Primary, Enter
- Pilih Beginning, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ = Ext4, Enter
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Mount point = /boot
- Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard
- Bootable flag = on
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’
2. Arahkan ke FREE SPACE HDD1 Pilih Create New Partition, Enter
- Besar Partition II adalah 30 GB (Sesuaikan kapasitas HDD anda, minimal 10 GB)
- Pilih Primary, Enter
- Pilih Beginning, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ = Ext4
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Mount point = /
- Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’




3. Arahkan ke FREE SPACE HDD1 Pilih Create New Partition, Enter
- Besaran Partisi III adalah 4 GB (RAM 2 GB)
(Untuk RAM 1 GB Isikan Partisi III sebesar 2 GB. Rumus = RAM x 2 = Besar Partisi SWAP AREA)
- Pilih Primary, Enter
- Pilih Beginning, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ = Swap Area
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’
4. Arahkan ke FREE SPACE HDD1 Pilih Create New Partition, Enter
- Besar Partition IV adalah keseluruhan sisa HDD 1 yang masih FREE SPACE (dalam hal ini Free Space HDD 1 saya 215,8 GB)
- Pilih Primary, Enter
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Pada pilihan ‘Use As’ untuk Ubuntu Server 32/Bit = ReiserFS, untuk Ubuntu Server 64/Bit Pada pilihan ‘Use As’ = BtrFS
- Pada Mount point = Enter dan pilih Manually, ‘/home ubah menjadi /cache1’
- Mount options untuk Ubuntu Server 32/Bit pilih ‘Notail & Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard,, untuk Ubuntu Server 64/Bit Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard.
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’

(PERHATIAN : JIKA MENGGUNAKAN 1 HARDDISK, ABAIKAN LANGKAH 5 & 6 BERIKUT INI)

5. Arahkan ke FREE SPACE HDD2 Create New Partition, Enter
- Besar Partition V adalah 300 GB (Sesuaikan kapasitas HDD anda)
- Pilih Primary, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ untuk Ubuntu Server 32/Bit = ReiserFS, untuk Ubuntu Server 64/Bit Pada pilihan ‘Use As’ = BtrFS
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Pada Mount point = Enter dan pilih Manually, ‘/home ubah menjadi /cache2’
- Mount options untuk Ubuntu Server 32/Bit pilih ‘Notail &Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard, untuk Ubuntu Server 64/Bit Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard.
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’
6. Arahkan ke FREE SPACE HDD2 Create New Partition, Enter
- Besar Partition V adalah 200 GB (Sesuaikan kapasitas HDD anda)
- Pilih Primary, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ untuk Ubuntu Server 32/Bit = ReiserFS, untuk Ubuntu Server 64/Bit Pada pilihan ‘Use As’ = BtrFS
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Pada Mount point = Enter dan pilih Manually, ‘/home ubah menjadi /cache3’
- Mount options untuk Ubuntu Server 32/Bit pilih ‘Notail &Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard, untuk Ubuntu Server 64/Bit Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard.
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’

Pilih Finish Partitioning And Write Changes To Disk, tekan Enter
Pada pilihan Write The Changes To Disk pilih Yes, tekan Enter
Pada Full Name For The New User isi dg anjelanet, pilih continue & tekan Enter
Pada Username For Your Account isi dg anjelanet, terus continue & tekan Enter
Pada a password For The New User isi dg anjelanet, terus continue & tekan Enter
Pada Re-Enter Password To Verify isi dg anjelanet, terus continue & tekan Enter
Jika muncul pilihan Use Weak Password pilih Yes, tekan Enter
Pada pilihan Encrypt Your Home Directory pilih ‘No’, tekan Enter
Pada pilihan HTTP Proxy Information dikosongkan saja, pilih Continues, tekan Enter
Pada saat ‘Configuration apt’ mencapai 23% tekan enter, juga pada 72% tekan Enter
Pada saat pilihan updating pilih ‘No Automatic Update’
Pada Choose Software To Install pilih ‘OpenSSH Server’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard, selanjutnya pilih Continues, tekan Enter
Pada Pilihan ‘Install GRUB Loader’ pilih Yes
Pada saat ‘Ejecting CD Ubuntu Server Installer’ ambil CD-nya tutup kembali CDROM dan pilih pilih Continues

‘FINISH THE INSTALLATION & CPU ON PROCEED REBOOT, DON’T TOUCH ANYTHING’
‘NOW WAKE UP… PROXY SERVER UBUNTU IS READY FOR NEXT STAGE’

Login pada Ubuntu Server (Isikan sesuai User & Password anda)
- Login as : anjelanet
- Password : anjelanet
Untuk proses agar bisa Login di @root :
- Ketikan perintah : sudo su – dan tekan enter
- Isikan Password : anjelanet
- Ketikan perintah : passwd dan tekan enter
- Isikan Password Baru : anjelanet
- Isikan kembali Password Baru : anjelanet
- Reboot PC dengan mengetikan perintah = reboot –h now
Hubungkan Kabel UTP atau Kabel LAN dari PC ke Routerboard (Mikrotik) pada ether3 (terserah sisa Port Mikrotik anda). Jenis Kabel LAN bisa Type ‘Straight’ atau Type ‘Cross’, terserah anda.
Pada Mikrotik masuk dengan Winbox pilih interface ether3 (terserah sisa Port Mikrotik anda) ganti nama ‘ether3’ menjadi ‘Proxy’ dan pilih ‘OK’
Pilih Terminal dan masukkan script berikut :

/ip address
add address=192.168.11.1/24 network=192.168.11.0 broadcast=192.168.11.255 interface= Proxy

Cek Koneksi PC Proxy server dengan Mikrotik dari Terminal Mikrotik, ketikan perintah berikut :

Ping 8.8.8.8

Jika berjalan dengan baik Ping - nya, PC Proxy server dengan Mikrotik telah terhubung dengan baik.
PERSIAPAN Instalasi Squid download dahulu dari Web Browser File squid.conf, sysctl.conf, squid, storeurl DISINI.
Cek terlebih dahulu Type dan Komponen PC Proxy Server anda, selanjutnya masuk ke http://en.gentoo-wiki.com/wiki/Safe_Cflags, tentukan CHOST, CFLAGS & CXXFLAGS PC Proxy Server anda untuk proses ‘Compile’ . Simpan type CHOST, CFLAGS & CXXFLAGS di Notepad.
Untuk memudahkan proses selanjutnya adalah me-remote PC Proxy Server dari PC lain dalam satu jaringan, menggunakan WINSCP dan PUTTY. Jika belum punya silahkan download DISINI.
Install WINSCP dan PUTTY
Buka WINSCP, pada Hostname masukkan IP Address PC Proxy Server 192.168.11.11, pada User masukkan ‘root’ (tanpa tanda petik) dan pada Password isikan ‘anjelanet’ (tanpa tanda petik). Untuk memudahkan proses, pilih ‘Save’ kemudian pilih ‘Login’. Jika muncul pilihan, pilih ‘Yes’ atau ‘Update’
Setelah Login WINSCP, pada toolbarnya ada pilihan ‘Open session in PUTTY’, pilih saja untuk membuka PUTTY, atau bisa juga dengan menekan Ctrl+P.
Pada Login PUTTY, masukkan Password ‘anjelanet’ (tanpa tanda petik)
Sekarang anda telah masuk dalam Login PUTTY, untuk melakukan proses Update terhadap PC Proxy Server sebagai tahap berikutnya.
Pada PUTTY, masukkan perintah berikut ini satu per satu, (Jika nanti pada proses updating terdapat pilihan ‘Y/N’ pilih ‘Y’ dan Enter) :

sudo apt-get update
sudo apt-get install squid
sudo apt-get install squid squidclient squid-cgi
sudo apt-get install gcc
sudo apt-get install build-essential
sudo apt-get install sharutils
sudo apt-get install ccze
sudo apt-get install libzip-dev
sudo apt-get install automake1.9
sudo apt-get install acpid
sudo apt-get install multitail

Setelah selesai Proses updating, langkah berikutnya dari PUTTY download file LUSCA_FMI (Credit To NEO FMI), masukkan perintah berikut ini :

wget http://anjelanet.googlecode.com/files/LUSCA_FMI.tar.gz

Selesai proses download, masukkan perintah :

tar xzvf LUSCA_FMI.tar.gz

kemudian :

cd LUSCA_FMI/

Jika anda menggunakan Ubuntu Server 64/bit, masukkan perintah :

make distclean

Proses Compile (Buka Notepad hasil CHOST, CFLAGS & CXXFLAGS tadi :
- Untuk Ubuntu 32/bit :
1. Masukkan CHOST anda, tekan enter
2. Masukkan CFLAGS anda , tekan enter
3. Masukkan CXXFLAGS anda, tekan enter
4. Masukkan kode Compile berikut ini :

./configure --prefix=/usr --exec_prefix=/usr --bindir=/usr/sbin --sbindir=/usr/sbin --libexecdir=/usr/lib/squid --sysconfdir=/etc/squid \
--localstatedir=/var/spool/squid --datadir=/usr/share/squid --enable-http-gzip --enable-async-io=24 --with-aufs-threads=24 --with-pthreads --enable-storeio=aufs \
--enable-linux-netfilter --enable-arp-acl --enable-epoll --enable-removal-policies=heap --with-aio --with-dl --enable-snmp \
--enable-delay-pools --enable-htcp --enable-cache-digests --disable-unlinkd --enable-large-cache-files --with-large-files \
--enable-err-languages=English --enable-default-err-language=English --with-maxfd=65536

Tekan Enter

- Untuk Ubuntu 64/bit :
1. Masukkan CHOST anda, tekan enter
2. Masukkan CFLAGS anda, tekan enter
3. Masukkan CXXFLAGS anda, tekan enter
4. Masukkan kode Compile berikut ini :

./configure --prefix=/usr --exec_prefix=/usr --bindir=/usr/sbin --sbindir=/usr/sbin --libexecdir=/usr/lib/squid --sysconfdir=/etc/squid \
--localstatedir=/var/spool/squid --datadir=/usr/share/squid --enable-http-gzip --enable-async-io=24 --with-aufs-threads=24 --with-pthreads --enable-storeio=aufs \
--enable-linux-netfilter --enable-arp-acl --enable-epoll --enable-removal-policies=heap --with-aio --with-dl --enable-snmp \
--enable-delay-pools --enable-htcp --enable-cache-digests --disable-unlinkd --enable-large-cache-files --with-large-files \
--enable-err-languages=English --enable-default-err-language=English --with-maxfd=65536
Tekan Enter

Selanjutnya masukkan berikut :

make

dan berikutnya :

sudo make install

Dari WINSCP copy paste file Squid.conf, Storeurl, Squid, & sysctl : (INGAT PADA WINSCP SISI KIRI ADALAH KOMPUTER YG DIPAKAI UNTUK PROSES REMOTE & SISI KANAN WINSCP ADALAH KOMPUTER PROXY SERVER YANG DIREMOTE)

- File sysctl.pl Copy & Paste ke Directory /etc/
- File squid.conf & storeurl ke Directory /etc/squid/
- File squid ke Directory /etc/init.d/

Kemudian pada buka file squid.conf pada Directory /etc/squid/ yang di copy paste tadi, edit dan sesuaikan bagian ini :

cache_dir aufs /cache1 27300 64 256
cache_dir aufs /cache2 27300 64 256
cache_dir aufs /cache3 27300 64 256

cache_dir aufs /cache1, cache_dir aufs /cache2, cache_dir aufs /cache3 menunjukkan partisi HDD yang akan difungsikan untuk menyimpan cache.

Sesuaikan ‘IP Address Network Mikrotik’ anda, (Ingat bukan IP Address Mikrotik & IP Address Gateway Mikrotik)

acl localnet src 192.168.1.0/24

INGAT!!!!
KESALAHAN PADA cache_dir & acl localnet ‘squid.conf’, MENYEBABKAN ANDA TIDAK DAPAT MENYELESAIKAN PROSES SELANJUTNYA, SEHINGGA MUNCUL PESAN ‘FATAL BUNGLED LINE……’
JADI PERHATIKAN BAIK-BAIK ‘squid.conf’ ANDA.

Selanjutnya kita memberikan Permission untuk Folder Directory Cache, ketikan perintah :

chown proxy:proxy /cache
chmod 777 /cache
chown proxy:proxy /etc/squid/storeurl.pl
chmod 777 /etc/squid/storeurl.pl

karena saya menggunakan Tiga Directory cache, maka perintah yang saya masukkan adalah :

chown proxy:proxy /cache1
chown proxy:proxy /cache2
chown proxy:proxy /cache3
chmod 777 /cache1
chmod 777 /cache2
chmod 777 /cache3
chown proxy:proxy /etc/squid/storeurl.pl
chmod 777 /etc/squid/storeurl.pl

Berikutnya folder-folder swap/cache di dalam folder cache ditentukan dengan perintah :

squid -f /etc/squid/squid.conf -z

Selesai Proses Installasi LUSCA_FMI dengan Squid Proxy High Performance, perintahkan untuk reboot squid anda dengan memasukkan perintah :

sudo /etc/init.d/squid restart

Terakhir, reboot PC Ubuntu Proxy Server anda dengan perintah :

Reboot -h now

Jika Anda Mengikuti Step By Step Proses Instalasi Di Atas Maka Untuk Mematikan PC Ubuntu Proxy Server Anda, Cukup Dengan Menekan Tombol Power PC Ubuntu Proxy Server Anda (Jangan Ditahan, Cukup Tekan Sekali Dalam Hitungan Detik), dimana anda sudah menginstall tools ACPID dengan perintah ‘sudo apt-get install acpid’.

Selanjutnya adalah mengaktifkan PC Proxy sebagai ‘Server Cache’ untuk komputer2 yang lain. Caranya setting mikrotik dari Winbox. Dari Terminal ketik berikut :

/ip fi addr
add name=Local address=192.168.1.0/24
add name=Proxy address=192.168.11.0/24

/ip fi nat
add chain=dstnat action=dst-nat to-addresses=192.168.11.11 to-ports=3128 protocol=tcp \
src-address-list=Local dst-address-list=!Proxy in-interface=Local \
dst-port=80,81,8080,3128 commet="TRANSPARENT PROXY"

add chain=srcnat action=masquerade out-interface=pppoe-speedy1 comment="MASQUARADE"
add chain=srcnat action=masquerade out-interface=Modem

add chain=dstnat action=redirect to-ports=53 protocol=udp dst-port=53 comment="DNS"
add chain=dstnat action=redirect to-ports=53 protocol=tcp dst-port=53

add chain=dstnat action=dst-nat to-addresses=192.168.11.11 to-ports=22 protocol=tcp \
in-interface=pppoe-speedy1 dst-port=22 comment="DMZ"
add chain=dstnat action=dst-nat to-addresses=192.168.3.1 to-ports=80 protocol=tcp \
in-interface=pppoe-speedy1 dst-port=8181

/ip fi addr
add name=Local address=192.168.1.0/24
add name=Proxy address=192.168.11.0/24

/ip fi ma
add chain=forward action=mark-connection new-connection-mark="HIT" passthrough=yes \
protocol=tcp in-interface=Proxy out-interface=Local src-port=3128 dscp=12 comment="PROXY-HIT"

Keterangan :
!Proxy = Membaca IP address Proxy di IP-Firewall-IP Address List
Local = Interface mikrotik yang mengarah ke jaringan Lokal
pppoe-speedy1 = Interface mikrotik yang mengarah ke jaringan internet
Modem = Interface mikrotik yang mengarah ke modem bridge’

‘SESUAIKAN DENGAN KONDISI JARINGAN ANDA’

Sampai disini, anda telah berhasil membangun jaringan dengan menggunakan proxy server sendiri. Selanjutnya tinggal mengembangkan script pada Routerboard/mikrotik untuk pengaturan Mangle dan Bandwidth Management pada opsi ‘Queue’. Tutorial mengenai hal tersebut sudah sangat banyak sekali di internet.